Afrika Selatan, salah satu negara Penghasil Emas Terbesar Di Dunia, kembali menjadi sorotan terkait sikap tegasnya terhadap aktivitas penambangan ilegal. Pemerintah negara itu secara terbuka menyatakan tidak akan membantu para penambang ilegal — sebuah langkah keras yang mencerminkan keseriusan mereka dalam memberantas aktivitas pertambangan tanpa izin yang sudah lama menjadi masalah nasional.
Fenomena Penambangan Ilegal di Afrika Selatan
Penambangan ilegal, atau dikenal secara lokal sebagai zama-zamas (dari istilah Zulu yang berarti “mencoba dan mencoba lagi”), telah menjadi fenomena sosial dan ekonomi yang kompleks di Afrika Selatan. Ribuan orang, sebagian besar migran dari negara-negara tetangga seperti Zimbabwe, Mozambik, dan Lesotho, beroperasi di tambang-tambang tua atau terbengkalai untuk mencari logam mulia seperti emas dan platinum.
Meski sering kali dianggap sebagai bentuk bertahan hidup bagi kelompok-kelompok marjinal, aktivitas ini membawa konsekuensi berat: kecelakaan mematikan, kekerasan bersenjata, kerusakan lingkungan parah, hingga kerugian finansial besar bagi negara dan perusahaan tambang legal. Kerugian tahunan akibat aktivitas ini diperkirakan mencapai miliaran rand (mata uang Afrika Selatan).
Sikap Tegas Pemerintah
Dalam beberapa bulan terakhir, pemerintah Afrika Selatan SITUS TRISULA88 meningkatkan operasi penegakan hukum terhadap tambang ilegal. Pasukan gabungan polisi, militer, dan otoritas pertambangan telah menggelar serangkaian razia, menangkap ratusan penambang ilegal, menyita emas hasil curian, serta menutup akses ke sejumlah tambang.
Menteri Sumber Daya Mineral dan Energi, Gwede Mantashe, menegaskan bahwa negara tidak memiliki kewajiban untuk membantu atau melindungi mereka yang terlibat dalam penambangan ilegal. “Penambangan ilegal adalah tindakan kriminal. Mereka yang terlibat bukan korban, melainkan pelaku kejahatan,” katanya dalam sebuah konferensi pers di Pretoria.
Mantashe juga mengkritik beberapa kelompok hak asasi manusia yang mencoba mengadvokasi para zama-zamas sebagai “pekerja informal”. Menurutnya, mengaburkan batas antara pekerja tambang legal dan penambang ilegal hanya akan memperburuk situasi keamanan dan ekonomi nasional.
Ancaman terhadap Keamanan Nasional
Pihak keamanan Afrika Selatan memandang aktivitas zama-zamas sebagai ancaman terhadap keamanan nasional. Selain beroperasi secara sembunyi-sembunyi, para penambang ilegal seringkali terlibat dalam jaringan kejahatan terorganisir, termasuk perdagangan senjata dan narkoba.
Insiden kekerasan antara kelompok zama-zamas yang bersaing, serta bentrokan mereka dengan aparat keamanan, telah menelan banyak korban jiwa dalam beberapa tahun terakhir. Banyak tambang tua kini menjadi medan pertempuran antara geng-geng bersenjata, memperumit upaya rehabilitasi tambang dan pemulihan lingkungan.
Menurut data dari Kepolisian Nasional Afrika Selatan, lebih dari 200 kasus kekerasan terkait tambang ilegal dilaporkan pada tahun 2024 saja. Ini termasuk pembunuhan, penculikan, dan penjarahan.
Dampak Sosial Ekonomi
Di satu sisi, pemerintah memahami bahwa kemiskinan ekstrem dan pengangguran mendorong banyak orang ke dalam praktik penambangan ilegal. Afrika Selatan menghadapi tingkat pengangguran nasional lebih dari 30 persen, salah satu yang tertinggi di dunia. Di daerah-daerah miskin, terutama di provinsi Gauteng, Limpopo, dan Free State, penambangan ilegal seringkali menjadi “pilihan terakhir” untuk bertahan hidup.
Namun, pemerintah menilai solusi terhadap masalah ini bukanlah dengan melegalkan aktivitas ilegal, melainkan dengan menciptakan lebih banyak peluang kerja legal, memperketat regulasi pertambangan, dan meningkatkan keamanan di sekitar tambang.
Mantashe juga mengumumkan bahwa pemerintah berencana mempercepat program sertifikasi pertambangan skala kecil untuk membuka jalur legal bagi masyarakat yang ingin terlibat di sektor pertambangan secara sah. Dengan demikian, mereka yang benar-benar bermaksud mencari nafkah dapat melakukannya di bawah aturan hukum, tanpa mengancam keselamatan diri sendiri maupun orang lain.
Tantangan ke Depan
Meskipun langkah keras ini mendapat dukungan dari sektor bisnis dan sebagian masyarakat, tantangan besar tetap menghadang. Masih ada ribuan lubang tambang terbengkalai di seluruh Afrika Selatan yang menjadi magnet bagi para zama-zamas. Penutupan atau rehabilitasi tambang-tambang ini membutuhkan investasi besar yang belum sepenuhnya tersedia.
Selain itu, pendekatan keamanan saja tidak cukup tanpa reformasi ekonomi yang lebih luas. Jika akar masalah — kemiskinan, migrasi ilegal, dan kurangnya peluang kerja — tidak ditangani, fenomena zama-zamas kemungkinan besar akan terus berulang.
Namun, setidaknya langkah tegas pemerintah saat ini menunjukkan bahwa Afrika Selatan tidak akan tinggal diam. Dengan kombinasi pendekatan hukum yang ketat dan program-program pengembangan ekonomi yang inklusif, negara ini berharap dapat mengurangi dampak negatif penambangan ilegal sambil membuka jalan menuju industri pertambangan yang lebih berkelanjutan dan berkeadilan.